#Tantangangurusiana Menulis hari ke 140 ( 2 Juli 2020 )

Pentigraf Ala Nani Yuliani ( 11 )

Farah sedang bertugas shift malam di rumah sakit tempat dia bekerja. Farah dan ketiga orang temannya secara bergantian mengurus kebutuhan dari satu pasien ke pasien lainnya. Di salah satu lantai rumah sakit, ada sebuah kamar kosong yang menjadi gudang sementara. Ketiga perawat yang berjaga pun diberi pesan untuk selalu menutup pintu kamar kosong itu jika tidak ada keperluan, terutama saat malam hari. Saat itu, pasien di salah satu kamar menekan tombol bantuan. Farah bergegas menuju kamar tersebut sambil mengecek jam di tangannya. Ketika berjalan menuju kamar pasien yang membutuhkannya, Farah melewati kamar kosong itu. Dia melihat pintunya tidak tertutup dan lampunya menyala.

Di dalam ruangan itu, ada sebuah kursi roda yang menghadap ke jendela di ujung ruangan. Awalnya, Farah berpikir kalau OB lupa menutup kamar itu. Dia pun menuju kamar pasien dan ternyata infus pasien sudah hampir habis. Farah kemudian pergi mengambil infus di ruang obat dekat ruang perawat. Otomatis, Farah harus melewati kamar kosong itu. Namun anehnya, posisi kursi roda yang semula ia lihat tadi sudah berubah. Posisinya kini menghadap ke celah pintu.

Farah pun hanya lewat saja dan mengambil infus di ruangan obat. Setelah itu, dia bergegas kembali ke ruang pasien dan melewati kamar kosong itu. Namun, posisi kursi roda saat itu sudah di tengah ruangan. Tapi, Farah tetap tidak menghiraukannya. Setelah memasang infus baru si pasien. Farah pun melewati kamar kosong itu lagi. Sontak saja Farah langsung kaget, lemas, dan menjerit. Posisi kursi roda itu sudah berada di lorong depan kamar kosong dan Farah melihat ada sesosok makhluk bertubuh besar dengan wajah menyeramkan duduk di kursi roda itu.